Senyum Fii yang menghina mereka
membuat wajah mereka memerah.
「Hm,
Hmmmm! Aku sudah berbaik hati padamu, dan lihat sikapmu…..!」
「Benar!
Walaupun kamu miskin.」
「Pfft.」
Fii tidak bisa mengingat mereka
berbaik hati padanya, karena mereka tidak bisa bicara yang lain, dia pikir
bodoh jika terus menemani mereka. Lalu Fii berpaling.
「Bisa
sekarang menyingkir? Berbicara dengan kalian buang-buang waktu.」
Fii sudah tidak ingin menemani
mereka lagi, tetapi tubuh mereka berdua menghalangi jalan.
Walau mereka berpandangan marah, mereka tidak berani untuk berbuat kekerasan.
Walau mereka berpandangan marah, mereka tidak berani untuk berbuat kekerasan.
Saat itu, muncul bayangan besar dari
belakang mereka.
「Ngapain,
Kalian?」
Tubuh berotot yang tidak mungkin
bagi anak laki-laki, dan muka menakutkan seperti gorilla. Ada Gorms.
Saat melihak sosok Gorms, wajah mereka menjadi senang.
Saat melihak sosok Gorms, wajah mereka menjadi senang.
「Gorms-san!
Bocah ini kurang aja meski kalah padamu saat babak pertama. Dia jadi songong
karena masuk pasukan ke-18!」
「Bener!
Tolong bikin dia tau diri!」
Walau mereka bilang seperti itu,
pada akhirnya mereka takut berbuat sendiri, dan menyedihkannya meminjam
kekuatan orang lain. Fii menjadi terkejut mereka dapat lulus ujian masuk.
Tetapi, tetap saja kalau itu Gorms dia
tidak berpikir bisa menang.
Dia telah berencana akan melakukan
sebisa dia jika ini berubah jadi perkelahian, tetapi dia sudah tau sekuat apa Gorms
itu.
Walau dengan pedang kayu ditangan, Fii tidak dapat mengalahkannya. Dan sekarang tangan kosong, dia tidak memiliki kesempatan menang sama sekali.
Selain itu, yang lainnya akan bisa mengepung dia.
Yah, tetap saja dia akan berjuang sekuat tenaganya.
Walau dengan pedang kayu ditangan, Fii tidak dapat mengalahkannya. Dan sekarang tangan kosong, dia tidak memiliki kesempatan menang sama sekali.
Selain itu, yang lainnya akan bisa mengepung dia.
Yah, tetap saja dia akan berjuang sekuat tenaganya.
‘Apa dia menyerang?’ sambil berpikir
itu dia memandanginya, sambil melihat Gorms yang melihat dia juga.
Gorms langsung memegang kerah baju, Punyanya
kedua anak.
「Kenapa
gw harus dengerin kalian? Enyahlah.」
Diplototi oleh muka seram Gorms lari
sambil tersedu-sedu.
Fii melihat Gorms dengan heran.
Fii melihat Gorms dengan heran.
Seperti pertemuan pertamanya, Gorms
menatap Fii dengan ‘senyuman’.
「Bener
deh, Banyak macem gitu dimana-mana. Meremehkanmu karena kecil meski mereka tak
pernah berhadapan denganmu.」
「Kayaknya
aku pernah dengar itu sebelumnya …」
Melihat Gorms berbicara dengan
akrabnya, Fii melihat secara reflek tertegun melihatnya.
「Maksudku.
Aku meremehkanmu karena aku kuat bukan karena kamu kecil.」
「Benar.
Memang Gorms itu kuat.」
Itu bukan sesuatu yang bisa
disangkal.
Karena beberapa keberuntungan, dia bisa menghadapinya dengan lama, tetapi tidak aneh jika dia dikalahkan dari awal. Dan bahkan walau keberuntungan memihaknya, dan setelah dia berusaha sekuat tenaga, pada akhirnya dia tidak dapat menang.
Karena beberapa keberuntungan, dia bisa menghadapinya dengan lama, tetapi tidak aneh jika dia dikalahkan dari awal. Dan bahkan walau keberuntungan memihaknya, dan setelah dia berusaha sekuat tenaga, pada akhirnya dia tidak dapat menang.
「Hahhahha!
Jadi kamu mengakuinya juga. Aku ini amatlah kuat. Wajar saja kalau aku jadi
juara utama,」
Tawa Gorms dengan bangganya sambil
melipat tangannya, dengan kompres dingin di dahinya.
Dibawah kompres itu adalah tempat dimana Fii menyerangnya sekuat tenaga.
Dibawah kompres itu adalah tempat dimana Fii menyerangnya sekuat tenaga.
「Tapi
pertandingan yang paling sulit adalah babak pertama denganmu tau. Kau sangat
lincah, menyebalkan, gak jelas, dan yang parah pengecut, paling buruk pokoknya.」
Dari kata-katanya, Gorms telah
mengakui dia.
「Gitu
yah. Yang paling susah dihadapi Gorms adalah aku ya.」
「Yah
gitulah. Jangan peduliin mereka para orang begok.」
「Ya,」
Senangnya, hehehe, dia kelepasan
tertawa.
Gorms duduk di kursi sebelahnya. Wajahnya
berubah serius.
「Aku
minta maaf menyuruhmu pulang. Kamu sudah berjuang mati-matian dan juga kamu
punya tekad yang kuat.」
「Heee,
jangan khawatir. Aku juga minta maaf memanggilmu gorilla.」
「Aku
mohon, jangan mengigatkanku tentang itu …」
Mendengar gorilla diungkit lagi,
Gorms menjadi muram.
Melihat itu Fii benar-benar merasa bersalah, karena itu dia menyemangatinya dengan bilang dia tidak benar-benar mirip.
Melihat itu Fii benar-benar merasa bersalah, karena itu dia menyemangatinya dengan bilang dia tidak benar-benar mirip.
(Dan walau kamu mirip gorilla, kamu gorilla
yang sangat keren) Pikirnya dalam hati.
Setelah wajahnya kembali normal,
Gorms menatap Fii dengan kepalan tangan.
「Kalau
gitu, lain kali pertarungan berikutnya keadaannya gak bakal sama, jadi
bersiaplah. Saat itu aku akan menerbangkanmu dengan pukulanku.」
「Kalau
gitu aku menyusun banyak cara baru untuk membingungkanmu lain kali.」
「Pertama-tama
kamu harus berlatih pedang dulu…」
Mendengar jawaban Fii tanpa secercah
kekesatriaan Gorms jadi pucat.
「Tadi
sebelumnya kamu bilang juara utama kan, apa berarti kamu yang terkuat diantara
para kesatria magang?」
Setelah mengangap Gorms sebagai temannya,
Fii berbicara dengan akrab.
「Tentu
saja bukan! Mau bilang gitu, tapi kita ini dipisah menjadi berapa blok, jadi
aku gak tau. total ada 11 orang yang teratas disetiap bloknya. Tapi mungkin
saja kalau aku yang tetap terkuat.」
「Gitu~
jadi kamu tetap 12 teratas yah.」
「OI,
elu!」
Gorms memelototi Fii jadi dia
menurunkan pandangannya.
「Ahaha,
sepertinya aku dan Gorms harus berjuang mulai dari sekarang.」
「Iya.
Kamu benar juga.」
Fii dan Gorms tersenyum sambil
saling menatap.
No comments:
Post a Comment