Saturday, April 1, 2017

Aku akan menjalani kehidupan keduaku! - Bab 21



Senyum Fii yang menghina mereka membuat wajah mereka memerah.
Hm, Hmmmm! Aku sudah berbaik hati padamu, dan lihat sikapmu…..!
Benar! Walaupun kamu miskin.
Pfft.
Fii tidak bisa mengingat mereka berbaik hati padanya, karena mereka tidak bisa bicara yang lain, dia pikir bodoh jika terus menemani mereka. Lalu Fii berpaling.

Bisa sekarang menyingkir? Berbicara dengan kalian buang-buang waktu.
Fii sudah tidak ingin menemani mereka lagi, tetapi tubuh mereka berdua menghalangi jalan.
Walau mereka berpandangan marah, mereka tidak berani untuk berbuat kekerasan.

Saat itu, muncul bayangan besar dari belakang mereka.
Ngapain, Kalian?
Tubuh berotot yang tidak mungkin bagi anak laki-laki, dan muka menakutkan seperti gorilla. Ada Gorms.
Saat melihak sosok Gorms, wajah mereka menjadi senang.
Gorms-san! Bocah ini kurang aja meski kalah padamu saat babak pertama. Dia jadi songong karena masuk pasukan ke-18!
Bener! Tolong bikin dia tau diri!
Walau mereka bilang seperti itu, pada akhirnya mereka takut berbuat sendiri, dan menyedihkannya meminjam kekuatan orang lain. Fii menjadi terkejut mereka dapat lulus ujian masuk.
Tetapi, tetap saja kalau itu Gorms dia tidak berpikir bisa menang.
Dia telah berencana akan melakukan sebisa dia jika ini berubah jadi perkelahian, tetapi dia sudah tau sekuat apa Gorms itu.
Walau dengan pedang kayu ditangan, Fii tidak dapat mengalahkannya. Dan sekarang tangan kosong, dia tidak memiliki kesempatan menang sama sekali.
Selain itu, yang lainnya akan bisa mengepung dia.
Yah, tetap saja dia akan berjuang sekuat tenaganya.

‘Apa dia menyerang?’ sambil berpikir itu dia memandanginya, sambil melihat Gorms yang melihat dia juga.
Gorms langsung memegang kerah baju, Punyanya kedua anak.
Kenapa gw harus dengerin kalian? Enyahlah.
Diplototi oleh muka seram Gorms lari sambil tersedu-sedu.
Fii melihat Gorms dengan heran.
Seperti pertemuan pertamanya, Gorms menatap Fii dengan ‘senyuman’.
Bener deh, Banyak macem gitu dimana-mana. Meremehkanmu karena kecil meski mereka tak pernah berhadapan denganmu.
Kayaknya aku pernah dengar itu sebelumnya …
Melihat Gorms berbicara dengan akrabnya, Fii melihat secara reflek tertegun melihatnya.
Maksudku. Aku meremehkanmu karena aku kuat bukan karena kamu kecil.
Benar. Memang Gorms itu kuat.
Itu bukan sesuatu yang bisa disangkal.
Karena beberapa keberuntungan, dia bisa menghadapinya dengan lama, tetapi tidak aneh jika dia dikalahkan dari awal. Dan bahkan walau keberuntungan memihaknya, dan setelah dia berusaha sekuat tenaga, pada akhirnya dia tidak dapat menang.
Hahhahha! Jadi kamu mengakuinya juga. Aku ini amatlah kuat. Wajar saja kalau aku jadi juara utama,
Tawa Gorms dengan bangganya sambil melipat tangannya, dengan kompres dingin di dahinya.
Dibawah kompres itu adalah tempat dimana Fii menyerangnya sekuat tenaga.
Tapi pertandingan yang paling sulit adalah babak pertama denganmu tau. Kau sangat lincah, menyebalkan, gak jelas, dan yang parah pengecut, paling buruk pokoknya.
Dari kata-katanya, Gorms telah mengakui dia.
Gitu yah. Yang paling susah dihadapi Gorms adalah aku ya.
Yah gitulah. Jangan peduliin mereka para orang begok.
Ya,
Senangnya, hehehe, dia kelepasan tertawa.
Gorms duduk di kursi sebelahnya. Wajahnya berubah serius.
Aku minta maaf menyuruhmu pulang. Kamu sudah berjuang mati-matian dan juga kamu punya tekad yang kuat.
Heee, jangan khawatir. Aku juga minta maaf memanggilmu gorilla.
Aku mohon, jangan mengigatkanku tentang itu …
Mendengar gorilla diungkit lagi, Gorms menjadi muram.
Melihat itu Fii benar-benar merasa bersalah, karena itu dia menyemangatinya dengan bilang dia tidak benar-benar mirip.
(Dan walau kamu mirip gorilla, kamu gorilla yang sangat keren) Pikirnya dalam hati.

Setelah wajahnya kembali normal, Gorms menatap Fii dengan kepalan tangan.
Kalau gitu, lain kali pertarungan berikutnya keadaannya gak bakal sama, jadi bersiaplah. Saat itu aku akan menerbangkanmu dengan pukulanku.
Kalau gitu aku menyusun banyak cara baru untuk membingungkanmu lain kali.
Pertama-tama kamu harus berlatih pedang dulu…
Mendengar jawaban Fii tanpa secercah kekesatriaan Gorms jadi pucat.
Tadi sebelumnya kamu bilang juara utama kan, apa berarti kamu yang terkuat diantara para kesatria magang?
Setelah mengangap Gorms sebagai temannya, Fii berbicara dengan akrab.
Tentu saja bukan! Mau bilang gitu, tapi kita ini dipisah menjadi berapa blok, jadi aku gak tau. total ada 11 orang yang teratas disetiap bloknya. Tapi mungkin saja kalau aku yang tetap terkuat.
Gitu~ jadi kamu tetap 12 teratas yah.
OI, elu!
Gorms memelototi Fii jadi dia menurunkan pandangannya.
Ahaha, sepertinya aku dan Gorms harus berjuang mulai dari sekarang.
Iya. Kamu benar juga.
Fii dan Gorms tersenyum sambil saling menatap.

No comments:

Post a Comment