Sehari sebelum pelajaran dimulai,
Fii sedang meminum teh di tempat duduk asrama dan tiba-tiba , ada dua anak
laki-laki yang berjalan menuju dia.
Pandangannya padanya bukan seseorang yang menunjukan keramahan, tetapi berisi penuh dengan permusuhan dan kesombongan.
Pandangannya padanya bukan seseorang yang menunjukan keramahan, tetapi berisi penuh dengan permusuhan dan kesombongan.
(Ternyata tidak semua orang itu baik
yah.)
Dia sudah terbiasa dengan kedengkian.
Selama hidup Fii, karena itulah yang selalu dia rasakan setelah perasaan diabaikan.
Selama hidup Fii, karena itulah yang selalu dia rasakan setelah perasaan diabaikan.