Friday, March 10, 2017

俗に言う悪役令嬢って、こんな感じで良いのでしょう?




Zokuniiu Akuyaku Reijō tte, Kon’na Kanjide yoi nodeshou?
“Bolehkan gadis (peran) jahat memiliki perasaan seperti ini?”
Pengarang: Miyoshimi (三好)
------------------------------------------------------------------------
Sayangnya, Aku adalah peran jahat.
Suatu saat Heroine akan muncul, Terlahir dibawah bintang dia akan mengalahkan ku dalam pertempuran persaingan karena aku menghalanginya dari salah satu capture targets yaitu Pangeran pertama Negeri ini.
Aku mengingat bahwa aku ini adalah Karakter saingan yang pernah aku lawan dari salah satu  Otome game yang pernah aku mainkan dikehidupan sebelumnya. Dan walaupun sebanyak apapun aku pikirkan, dia adalah seseorang orang yang membuat kepalaku sakit … Tetapi, sekarang ini adalah kenyataan, jadi apa boleh buat.
Mulai dari sekrang, aku akan menempel pada Pangeran seperti gadis jahat biasa lakukan! Dan karena statusku adalah gadis jahat, Aku akan mengikuti pesta dansa untuk menemuinya!
…… Eeh? Karena aku masih kecil, aku malah harus ikut Pesta minum teh ? Tak apa selama ada pangeran disana!

Maka dari itu, Aku mencoba menggunakan jiwa monyet liarku untuk memahami hal-hal yang disenangi laki-laki seusia pangeran. Benar juga, harus seperti ini.
Saat aku sampai di kebun yang indah didalam istana, aku menyapa Pangeran.
“Baginda! Ini tolong dilihat! Aku menemukan serangga misterius ini dikebun istana”
“Kyaaaaaa!!! Apa itu! Baginda, tolong buang itu!”
“Hoo~ Ternyata ada yang seperti itu dikebun istana.”
Lalu aku Dimarahi Ayahanda.

Kalau serangga tidak boleh …. Tidak, Masih banyak hal lain! Dengan tujuan untuk pertandingan ulang, aku bergerak menuju kebun istana sekali lagi.
“Baginda~ Tolong maafkan aku sebelumnya. Terimalah permintaan maafku ini, Katak indah dari Kolam ini.”
“Hi~ii~ii~ii~! Baginda, kau akan tercemar jika menyentuh itu! lempar!”
“Sangat indah! Ah, aku pernah melihatnya dibuku gambar dulu!”
Lalu pelayan pribadiku juga memarahiku.

Kemudian setelah kupikir-pikir, sepertinya pengalaman cintaku sangat kurang, aku terlihat seperti anak SD yang mengerjai anak yang dia sukai.
Ini sedikit, tidak bagus mempertimbangkan aku adalah gadis jahat. Aku akan berintropeksi diri.
Dan reaksi dari baginda juga tidak diduga. Pangeran benar-benar orang yang luar biasa.
Seperti yang kuduga, menjadi karakter saingan yang dibenci orang lain … susahnya.
Terlebih lagi pangeran terlihat tenang aku jadi tertekan.

Lalu aku bersiap-siap untuk pesta the berikutnya. Aku hadir di istana dengan berpenampilan berbeda dengan biasanya.
Saat aku muncul, para pelayan istana disekitar pangeran bersikap waspada terhadap sesuatu yang mungkin aku lempar.
Wow? Sepertinya aku mulai terlihat seperti gadis jahat? Ini pasti buah dari keberhasilan latihanku!
“Baginda … Aku ingin bersulang untuk keindahan mata hijau zamrud, laksana hembusan angin menyegarkan yang bertiup di padang rumput!”
“Terima kasih, Untuk matamu sangat indah laksana samudra tenang yang berkilauan gemerlap. Walaupun ini hanya cangkir teh, bersulang.’
Aku sudah memikirkan kalimat itu tiga hari dan tiga malam, tapi baginda dapat membalasnya dalam sekejap. Aku benar-benar kesal.

Setelah itu, aku baru menyadari. Tentu saja dia lebih terdidik daripada aku. Dia adalah putra mahkota dari negri ini, orang yang akan menjadi Raja kami.
Mari mengganti pendekatan!
Aku harus mengikuti Baginda seperti anak ayam. Tidak sepertinya itu sangatlah imut. Ungkapan berubah. Ini seperti permen karet…. (tln: 金魚のフaslinya bilang macam kotoran ikan mas). Sangat tidak cocok untuk gadis muda. Sangat memalukan.
“Baginda!”
“Apa?”
“Baginda!”
“Ada apa?”
“Baginda ~~!”
“?”
Aku mencoba menempel melewati batas, tetapi baginda selalu menengok kehadapanku. Aku gagal.
Sepertinya Pangeran adalah orang yang murah hati …. Walau diusianya, Raut wajahnya sama sekali tidak berubah pada gadis yang menempel erat padanya meskipun hubungan yang buruk.
Sesuai dengan harapan orang yang akan memikul negri ini kelak. Sangat baik!

Karena cinta tanah air dan rasa hormat keluarga kerajaan, aku merasa sangat malu karena menganggu baginda, Aku adalah wanita jahat, maka dari itu aku harus mengkuatkan hatiku.
Dengan mesmasang diriku gagah berani, Aku tersenyum dengan anggun terhadap baginda dan mempersembahkan barang yang aku sembunyikan dipunggungku padanya.
“Baginda, Senyumanmu laksana bunga besar yang mekar dengan indah dalam anugrah dari alam …”
“Terima kasih, ini benar-benar Mawar yang indah. Pelayan, letakkan ini di vas.”
“Dimengerti.”
“A~ Bentar! Aku ingin meletakan bunga ini dirambut Baginda.”
“Pria biasanya tidak memakai bunga dirambut mereka kan?”
“Bentar!”

Lalu aku dipanggil Ibunda.
Wajahnya entah putus asa atau terkejut, Ibunda tetap terlihat cantik, Aah, Seperti yang diharapkan dari garis keturunan kerajaan.
Kalau baginda (Pangeran), semakin kau melihat wajahnya yang mulia dan ramah, semakin kau merasa telah melakukan kesalahan.
Tetapi, daripada itu, aku lebih suka wajah Ayahanda yang keren dan bijaksana tetapi sedikit serius.Tapi itu mungkin karena aku sangat mirip Ayahanda.
“Rivera, Seorang pria tidak akan melakukan hal seperti itu.”
“Eeh~ tapi, Aku hanya sedikit …”
“Baginda (Pangeran) adalah orang lemah-lembut, tetapi jika kau terus-terusan bertindak seperti ini, kau mungkin akan dibenci beliau.”
“…. Kalau begitu, Tindakanku ini tidak salah …?”
“Kamu bicara apa?”
“Tidak! Aku akan lebih berhati-hati , Ibunda.”
Terima kasih, Ibunda….. Kau telah mengembalikan kepercayaan diriku!

Duduk bersebelahan dengan Baginda, Aku mencoba bertindak genit dan tidak sopan sembari mata mengadah keatas. Ini pasti bagus, dia pasti kesal padaku sekarang.
“Baginda, Saya, sepertinya sudah mabuk …”
“Apa kamu mabuk karena meminum teh ?”
“Baginda …. Hari ini, Aku tidak mau pulang.”
“Apa kamu lari dari rumah? Aku akan mendengar ceritamu dan membantumu baikan dengan keluarga mu.”
“…..Ba-baiklah”
Meski aku tidak terlalu mengerti,Baginda adalah orang yang sangat baik …..!
Malamnya, dengan mata yang berkaca-kaca, Ayahanda datang untuk menjemputku.
Benar-benar sulit untuk menghilangkan kesalah-pahaman dan menenangkan orang tuaku. Aku sangat menyesali ini.
Dan karena itu, aku lebih hati-hati dalam memperlihatkan sosok gadis jahatku.

“Aku tidak yakin dapat hasil dari semua ini ….!”
Beberapa tahun berlalu, seperti biasa, Aku menghadiri pesta minum teh dengan Pangeran yang baik sambil dikelilingi para pelayannya yang mulai lembut padaku , Jadi aku pulang ke rumah dengan muka puas sebelum kembali ke kamarku.
Tidak, tapi …. Apakah pesta minum teh yang dihadiri oleh dua orang bisa disebut pesta minum teh ….. Tentu saja, karena disana ada pengawal dan pelayan, dan aku yang mengesalkan?! Sang gadis jahat?! Tapi karena aku mendapat surat undangan, Aku harus mendatanginya.
Pokoknya sebentar lagi hari baginda dan aku akan debut dalam kehidupan sosial. Pesta minum teh akan naik pangkat menjadi pesta dansa dan akhirnya pertunjukan Otome game akan dimulai!
Walaupun begitu, akhir-akhir tahun ini, walau kami ini seumuran, Baginda menyayangiku seperti adik perempuanya. Baginda memang amat sangat luar biasa.
Omong-omong, dalam cerita aslinya peristiwa permulaan terjadi karena kebencian Pangeran pada ular. Hah ~ tapi sekarang ini sepertinya Pangeran sebenarnya menyukai reptil malah ….

Hingga akhirnya, Hari berikutnya.
Aku dipanggil Ayahanda ke ruang kerjanya yang jarang aku masuki sebelumnya dan dia tiba-tiba bilang aku akan menjadi tunangan baginda. Kenapa? Sejak kapan?
Saat aku bertemu dengan Pangern, Adik laki-lakiku lahir, maka dari itu tidak ada masalah dalam Rumah …. Setidaknya tidak ada.
“Ayahanda, Ibunda, Apa maksud yang kau ucapkan?”
“Selamat Rivera, perasaanmu akhirnya tersampaikan.”
“Ini sungguh bagus. Utusan resmi dari Istana telah datang.”
Bukannya datang menunggu jawaban, mereka datang sebagai utusan Raja untuk membawa titah Kerajaan …?!
“Tapi seingatku Baginda ….”
“Kamu bicara apa? Bahkan walau kau pikir seperti itu, Baginda sendiri yang memohon pada Baginda Ratu untukmu.”
“Karena Rivera menunjukan cinta terlalu berlebihan, Aku jadi takut baginda jadi bosan dengannya …. Tapi sepertinya itu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.”
“Eh, eh, eh.”
Hubungan kami berdua terlihat baik bagi orang lain?!
Aku tahu Baginda adalah orang yang ramah, tapi sepertinya sosok gadis jahatku sama sekali tidak berbuah.
Aku bahkan tidak terpikir mereka akan benar-benar mengerti tingkah-lakuku hanya dengan melihatku. Dan sejujurnya, aku cukup senang aku bisa bicara terus terang.
Menghadapi surat undangan pesta minum the yang dikirim bersama berita itu, wajahku menjadi merah.

“Ha~ hai, Baginda …”
“Rivera Mente, hari ini juga kau amat manis”
“Hyaa…!”
Sampai sekarang dia selalu bilang itu padaku! Baginda benar-benar bagus dalam memuji! Pria baik yang mempesona! Dan setelah aku pikir, sebenarnya sangat memalukan untuk mendengarnya baik-baik lagi dan lagi!
“Itu, A, a, a, ah, Baginda.”
“Aku tahu kok. Tentang pertunangankan.”
“I~ Iya.”
Walau ekspresinya murung daya tariknya tetap terlihat indah. Walau Baginda belum melakukan debut kehidupan sosialnya sudah terlihat sangat hebat … Jika dia menjadi lebih mempesona lagi…. Semua orang akan jatuh cinta pada dia.
“Aku bahkan tidak menanyakan kesediaanmu untuk hal ini. Karena telah membuat ini mendadak ….Aku minta maaf, Aku minta maaf karena tidak sopan.”
“Baginda! Bu-Bukan itu.”
“Aku pikir masih ada waktu. Tapi saat aku mendengar seseorang menawari pertunangan denganmu … Karena itulah aku jadi buru-buru.”
Ini pertama kalinya aku dengar.
Aku tidak tahu Ayahanda menahan itu karena dia berpikir kalau aku jatuh cinta pada Baginda.
“….. Aku tidak mengetahui itu.”
“Tapi, Aku ingin kau berada disisiku. Hanya kamu yang boleh berada diposisi Ratu. Aku tidak akan memberikanmu pada orang lain.”
Aku sangat bahagia hingga hampir jatuh. Apa ada orang lain yang dengar tadi? Cepatlah rekamlah!
Tapi, Disekeliling kami tidak ada siapapun, Bahkan sosok pengawal membawa titah tidak terlihat.
“Ke, Kenapa, orang seperti aku, semacam aku … itu tidak pantas”
“Kenapa, dengan kamu?”
“A-aku sudah tidak sopan pada baginda … Semenjak kanak-kanak, dan setiap saat…. Aku selalu menempel dan menganggumu.”
Dengan gelagapan, sedikit sulit didengar!
“Aku sebenarnya sangat senang.”
“!?”
“Saat bersamamu hatiku merasa tenang. Hanya kaulah menatapku dengan tulus. Perlahan aku ingin kau tidak hanya memandangku sebagai Pangeran…. Juga sebagai Alex Seed…”
“Baginda … Tidak, Tuan Alex …”
“Akankah kau berjalan bersamaku, Rivera?
“De-dengan senang hati …!”

Pada akhirnya, Aku gadis jahat Rivera mente bukanlah gadis jahat sama sekali, Malah menjadi tunangan Pangeran yang menjalani hari pelatihannya untuk menjadi Ratu berikutnya.
Saat debut dansa kehidupan sosial baginda , pengumuman pertunangan Baginda denganku sepertinya membuat orang-orang terkejut. Tetapi tidak akan ada yang keberatan, karena pertunangan ini adalah titah kerajaan dari Raja.
Dikejauhan Heroine yang sudah debut di kehidupan sosial lebih dahulu terlihat senang hati dan penuh semangat yang memiliki hubungan baik dengan teman kanak-kanak yang juga Tuan Kesatria.

“Aku tidak tahu aku bagaimana bilangnya Baginda… Seperti yang kau ketahui, Rivera dia itu aneh dari dulu.”
“Itu bagus. Karena sejak aku kecil, aku tertolong oleh keanehannya.”
“Apa boleh buat~ Aku serahkan Rivera padamu.”
“Baik, serahkan dia padaku.”
“Baginda, Aku minta maaf karena membuatmu menunggu!”
“Baiklah, Mari kita berangkat… Rivera?”
“A! Baik, Alex-sama!”
Walau banyak kecemasan berlebihan, tetapi semua itu berakhir dengan baik, benarkan!

No comments:

Post a Comment