Wednesday, March 15, 2017

Aku akan menjalani kehidupan keduaku! - Bab 5



(Tidak mungkin!? Ketahuan!?)
Saat dia mendengar kataGadis, Fii langsung deg-degan. Dan keringat dingin mengalir di keningnya.

Kalau kau mau tau kenapa, itu karena Fii sedang menyamar menjadi laki-laki.
Sebelumnya, Fii memotong rambutnya pendek dengan gunting yang diberikan sebagai hadia pernikahan Déman untuknya. Dan dia mengunakan pakaian compang-camping tukang kebun yang dia temukan di gudang vila.

Dia berencana mengambil ujian sebagai laki-laki.

Walau tidak ada pembatasan jenis kelamin untuk peserta, dia hanya ingin meningkatkan kemungkinan berhasilnya.
Dan laki-laki biasanya lebih dipilih daripada perempuan. Alasan yang sangat sederhana.

Karen ini akan menentukan nasib dari Fii kedepannya.
(Harus apa… bagaimana aku menghindarinya…)
Lebih baik jika dia pikir dia hanya seorang gadis.
Tetapi jika mereka curiga karena berkeliaran sekitar sini, dan menyelidikinya, mereka mungkin akan menyadarinya kalau dia adalah parasit yang datang ke negri ini mungkin dia akan dibuang kembali ke vilanya.
Dan dia ragu kalau penjaga barunya akan semalas yang sekarang.

(Pokoknya, aku harus dapat melewati ini.)

Dia butuh informasi.
Seberapa yakin orang itu percaya bahwa dia adalah wanita? Dan apakah ada yang dia curigai lagi?
Gini, Ehmm, Aku ini
Saat berbalik, dia bertemu dengan kesatria pirang bermata merah kecoklatan.
Tinggi dan memiliki wajah tampah, dia seperti populer dikalangan wannita.
Dan juga.

(Dan dia sepertinya “buas”.)

Itulah kesan yang didapatkan Fii.

Can kesatria laki-laki itu tersenyum senang, sambil melihat dia.

Maaf maaf bocah. Kau tidak perlu terlihat terkejut. Kau hanya memiliki wajah yang imut dan seperti wanita, jadi aku mengejekmu. Jadi kenapa? Tersesat?

Mendengar kata-katanya, Fii merasa lega.
Sepertinya dia hanya mengejek.

Tadi, aku mau mengantri tetapi
Aah, jangan-jangan kamu terdorong keluar dari antrian? Karena badanmu kecil.
Ya-, Iya! Seperti itu!

Dia sebenarnya belum mengantri, tetapi kesalah pahaman ini menguntungkan.
Jadi Fii memanfaatkan kesalah pahaman ini.

Maaf, tapi kau tidak punya pilihan selain ikut mengantri lagi. Aku akan mengantarmu ke barisan belakang
Katanya sambil tersenyum lebar.
Jika pelayan dari Déman melihatnya, mungkin mereka memerah dan pingsan.

Tapi bagi Fii, dia hanya berterimakasih karena dia akan mengantarkannya kebelakang.
(dengan ini aku dapat kabur tanpa mencurigakan dan mengantri untuk menjalani tes!)
Aku pikir aku cukup beruntung.

Woi, kalian menyingkir! Aku mau lewat sini, dan tidak ingin disentuh oleh badan besar seperti kalian. Menyentuh seharusnya dilakukan dengan gadis cantik yang terbaring tanpa pakaian diatas ranjang.
Dengan kata-katanya, para pendaftar mulai terpencar membukakan jalan untuk mereka.

(Ternyata dia benar-benar “buas” seperti yang dipikirkan…)
Kata-katanya telah memperkuat kesan pertamanya.
Saat jalan akhirnya terbuka, sang kesatria berbalik dan tersenyum dengan percaya diri.

Ayo, bocah, pergi.
Baik!
(Tapi, dia anehnya orang yang baik.)
Dengan senyum Fii mengikutinya.

No comments:

Post a Comment