Wednesday, March 15, 2017

Aku akan menjalani kehidupan keduaku! - Bab 3




Tuan Puteri yang tidak inginkan dijual satu set dengan Tuan Puteri yang diidamkan.

Tentu saja dia disambut dengan buruk.

Seketika dia tiba di ibu kota, dia akan dikurung di pojok vila kerajaan. Disana dia menjalani hari sampai pernikahannya tanpa menemui orang lain.
Perlakuannya pada Fii semakin buruk. Hari demi hari penjaga yang seharusnya mengawasi gerbang vila  semakin lalai, dan merasa seperti sesuatu yang menjijikan dikurung dalam kotak untuk dilupakan.

Kenyataanya, Penjaga yang seharusnya bergantian saat siang. Masalahnya, tidak ada siapapun yang datang untuk mengantikan mereka. Walau seperti itu, kedua penjaga tetap pergi tanpa peduli. Lalu saat malam tiba tidak ada siapapun disini.

Karena mereka tidur. Tiap hari keduanya akan makan siang sampai kenyang, beristiraat setela itu, lalu tertidur nyenyak saat malam hari.

Penjaga apa itu.
Itulah yang dirasakan Fii yang melihat mereka setelah beberapa hari tidak bertanggung jawab atas kerjanya.

Tentu saja, Orstoll tidak pernah memberikan pelayan.
Dan semua pelayan yang datang dari Déman semuanya ditugaskan untuk Fiiru.
Semua telah ditetapkan yang ingin menjadi bawahan Ratu Orstoll sebentar lagi. Bagi para pelayan ini adalah posisi puncak. Tidak ada waktu untuk dibuang pada Tuan Puteri tambahan.

Kau bisa bilang asisten dapur Kepala kokiyang menemani Fii dari Déman, mempunyai tujuan yang berbeda.
Ibu kota Orstoll, Wienne(
ウィーン), adalah pusat dari segala hal, dan dunia kuliner adalah salah satu dari itu.
Katanya di Wienne terdapat 50,000 koki yang magang dan bekerja disana.

Jika dia menemani fii maka dia dapat pindah kesana secara cuma-cuma. Setelah itu dia minta Fii memecatnya, dan dia menjadi orang yang bebas di Wienne.
Tidah, lebih dari bebas, dia bisa menjadi koki malang yang dipecat oleh Tuan Puteri asing yang egois. Itu akan membantunya mendapat kerja.

Dengan rencana itu, sejak tiga hari berturut-turut, dia memberikan hanya memberikan Fii sup dingin, untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Fii juga menyadarinya, dia diperlakukan seperti kuda untuk dinaiki gratis, dia meminum semua sup yang disediakan sampai dia di meminta untuk keluar beberapa saat lalu.
“Uhmm, ehmm, jadi… tolong… terima… permintaanku…”
“Iya, Silahkan.”
Karena dia berjuang untuk mengucapkan kata-kata itu, Fii sangat kagum jika dia dapat bertahan di Ibu kota. Tetap itu tidak ada hubungannya dengan dia, tetapi walau begitu dia tetap merasa takut.

Pada akhirnya dia tidap perlu berakting lagi, Fii sekarang ditinggalkan seorang diri di vila.
Sambil meminum sisa sup dinginnya, Dia menatap kejendela dari bangunan yang sepi itu.
“Aahh, Dikarenakan permintaan ayah yang tidakwajar, Aku pikir hidupku akan dibuang. Aku menikahi suami yang tidak pernah akan kulihat, dan aku akan menjalani beberapa dekade sendirian sampai meninggal hah …”
Para penjaga jelas diperuntukan untuk melihat kedalam, bukan keluar. Dengan kata lain mereka disini untuk mengawasi Fii.
(Berarti, mereka menyuruhku untuk tidak meninggalkan tempat ini kan? A-ah, sepertinya Raja es atau apapun itu tidak berniat membiarkanku keluar… Sungguh hidup kosong.)

Sesaat kemarahan memuncak untuk suami yang mukanya saja dia tidak pernah lihat, tetapi walau dia merasa kosong, dia hanya terjatuh pada kasurnya.
(Jika saja aku bisa membuang hidup ini…)
Dia berusaha tidur, tetap diluar masih saja berisik, jadi mustahil untuk tidur.
(Tidak peduli sebahagia apapun mereka, mereka berpersta terlalu malam bukan …?)
Fii mungkin satu-satunya orang di negri ini yang merasa putus asa hari ini.
Saat itulah dia berpikir ingin jalan-jalan.

Bagaimanapun, tidak ada seorangpun yang berjaga dimalam hari.
Sang Raja mungkin ingin dia tinggal di dalam juga, tetapi itu tanggung jawabnya menugaskan penjaga bodoh. Tidak ada alasan bagi Fii untuk memikirkan itu.
Walau dia berpikir seperti itu, situasi akan buruk jika dia tertangkap, jadi dia memutuskan untuk berjalan dekat tembok yang mengelilingi vila.
“Sangat besar… benar-benar berbeda dari Kastil istana dirumah …”
Taman disekitar vila ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang tidak pernah dia lihat sebelunya, basah karena embun malam, cahaya bulan dan kembang api dikejauhan terefleksi dengan indah.
Pada akhirnya dia pertama kali menyadari berada di tanah negri asing.
Untuk berhati-hati tidak diketahui orang istana, Fii berjalan dengan diam-diam, sampai akhirnya dia sadar dia menginjak sebuah kertas.
“Hmm? Apa ini?”
Saat dia membentangkan kertasnya untuk membacanya dibawah terang bulan, inilah yang tertulis:
Merekrut Satria magang!
Pasukan kesatria Orstoll mencari calon kesatria muda!
Orang biasa! Bangsawan! Pengembara! Pengelana! Kami tidak menanyakan status sosial, tidak ada diskriminasi
Kami ingin orang muda yang berbakat!
Pendaftaran ujian akan dimulai beberapa hari lagi!
Saat dia melihat ini, cahaya menerangi pikirannya.
“Ini dia!”
Fii mengangkat kertasnya tinggi-tinggi dengan sinar bulan.
 “Jika aku lulus ini, aku  ――”
――aku akan mendapatkan kehidupan keduaku.
Orang asing, bahkan orang tanpa latar belakang apapun dapat mengamnilnya, dan jika dia berhasil menjadi kesatria dia akan diberikan kependudukan disini.
Dengan kata lain, Fii akan mendapatkan nama baru dan identitas
Bagaimanapun tidak akan ada seseorangpun yang akan mendatangi vilanya lagipula, dan hampir semua orang tidak mengetahui wajahnya dari awal.
Terlebih , Fii dan Fiiru terlihat sangat jauh berbeda.
Jadi walau dia tiba-tiba menghilang, tidak akan terjadi masalah!

Jika dia dapat lari dari tempat ini dan menjalani hidup barunya sebagai kesatria … Jika dia bisa berhasil bergabung, maka dia dapat berpisah dari kehidupa kosongnya selamanya.
Fii bergegas memeriksa tanggal dari ujian.
“Dua minggu lagi… Tidak banyak waktu tersisa.”
Ujian akan dimulai sebentar lagi.

Kurang lebih dia memiliki ilmu tentang pedang. Karena saat kecil, ia ingin menjadi kesatria, dan mengambil pelajaran. Karena kedua orang tuanya terlalu sibuk untuk adiknya, mereka membiarkan dia.
Walau begitu, saat dia mencapai umur pernikahan, dan itu akan merusak reputasi mereka jika dia tidak dapat dinikahi, maka mereka pikir itu adalah masalah dan menghentikan pelajarannya walau seperti itu dia tetap mengingat dasar-dasarnya.
(Dalam dua minggu ini, aku harus dapat mendapatkan kembali kemampuan pedangku)
Dengan pikiran itu, Fii berlari menuju vila.

No comments:

Post a Comment