Friday, March 24, 2017

Aku akan menjalani kehidupan keduaku! - Bab 15


Setelah Heath pergi untuk menuju asrama kesatria magang, Crow dan York berbicara berdua.
Anggota yang lain mempunya pekerjaan masing-masing, berlatih, atau beristirahat kembali.
Bocah itu keluar dengan penuh senyuman diwajahnya, sepertinya kata-katamu membuatnya sangat senang tau.
Aku hanya membicarakan kenyataan.
Dari nada bicaranya, Crow sepertinya cukup dekat dengannya.
Dia bukanlah orang yang segan berbicara, tetapi sekarang bersama York dia terdengar berbicara dengan teman lama.
York tidak terlihat malu, dan dia hanyalah berbicara kenyataan, tetapi Crow mengeluarkan senyumannya.
Tapi jika dia tahu siapa kamu sebenarnya, kayaknya dia akan terkaget-kaget.
―― Paduka Roy.

Dia memperjelas pada bagian kalimat ‘Paduka’
Seperti mereka berdua memanggil akrab satu sama lain. Seperti teman masa kecil.
Aku pikir aku telah bilang kekamu untuk tidak memanggilku seperti itu saat aku mengenakan topeng. Aku tidak akan memberitahu Heath sampai dia lulus menjadi kesatria penug. Ini kurang lebih rahasia, dan memberi tahu bocah ini hanya membebaninya.
Pasukan ke-18 adalah pasukan dibawah langsung oleh Raja.
Jadi tentu saja, Raja itu sendiri yang menjadi kapten tidak ada masalah. Lalu dengan topeng dan nama samaran, dia menjadi kapten pasukan tidak resmi.
Ini adalah rahasia hanya para kapten keatas yang mengetahuinya, tetapi karisma Roy, membuatnya tetap dikagumi oleh kesatria bahkan sebagai ‘York’.
Jadi ini adalah informasi yang dibatasi salah satu alasan kenapa dia tidak memberi tahu Heath, tetapi itu juga karena dia khawatir Heath menjadi sangat bersemangat, atau sebaliknya sangat takut.
Heath masuk karena dia dibutuhkan, tetapi dia masih dalam pelatihan. Untuk membuatnya fokus dalam berlatih ,Mempertimbangkan ini adalah keputusan Roy.
Ganti topik, apakah Puteri Fii itu putih atau hitam?
Tanya Crow, dengan sedikit lebih serius.
Yaah, gak tau, aku serahkan cewe itu pada Kain. Investigasi dan keputusan, aku hanya bilang beritahu aku jika dia hitam
Oi, oi. Gak papa tuh?
Aku ini sibuk. Aku punya pekerjaan sebagai Raja, dan banyak hal lainya yang harus kulakukan tentang Puteri Fiiru. Aku tidak punya waktu untuk cewe seperti itu. Jika dia hitam tidak akan diberi ampun. Jika dia putih gak peduli.
Memanfaatkan pernikahan adiknya, lalu menyelinap ke negriku… tentu saja tidak bagusnya kami bertemu.

Sedihnya, itulah yang negri ini pikirkan tentang dia.
Cewe tidak tahu malu yang memanfaatkan pernikahan adiknya. Cewe hina yang mencoba mencuri tempat adiknya.
Tentu saja, tidak ada yang tahu semarah apa Fii rasakan karena ini. Atau  seputus-asa apa yang risakannya, bahwa dia pernah menyerah pada hidupnya.
Yaah, kalau itu keputusanmu, aku tidak akan protes.
Lebih pernting lagi sekarang adalah Heath. Dia punya bakat yang bisa dipakai, dan tekad juga, tetapi keadaan jiwanya tidak stabil. Tolong jaga dia sebaik mungkin.
Gak usah kasih tau. walau kamu bilang, Heath sudah kuanggap adik sendiri.
Kamu juga ajarin dia sesuatu. Dia sepertinya sangat mengagumimu.
Kalau ada waktu.berarti dia dianggap penting bagi Roy.
Sebagai seseorang yang merangkap sebagai kesatria dan Raja, untuk menyempatka waktunya menunjukan Heath sangat bernilai.
Aku yakin dia akan sangat senang jika diajarimu. Sampai beberapa jam lalu, dia terlihat seperti akan mati putus asa tau. Apa kamu seberapa bahagianya dia saat keluar ruangan?
Dia adalah kesatria yang akan memikul masa depan negri ini. Jadi ini bagus.

Roy tidak tahu apa-apa.
Wanita yang dia anggap merepotkan dan tidak tahu malu, dan dia lempar pada anak buahnya, telah mengikuti ujian kesatria, dan terlebih lagi masuk dalam pasukannya sendiri …
Benar-benar tidak tahu…
Walau Heath meninggalkan ruangan dengan bahagia, tetapi yang membuat dia sampai menjadi putus asa, adalah dirinya sendiri …
Hanya beberapa lama lagi, nanti saat dia melihat keputusannya ini, Roy ingin membenturkan kepalanya kedinding, ingin mati karena benar-benar menyesali ini.

No comments:

Post a Comment