Setelah meninggalkan gudang pasukan
ke-18, Fii pergi menuju asrama dimana kesatria magang akan tinggal.
Ada empat bangunan asrama totalnya,
dan tersebar dalam kastil Orstoll yang luas.
Di Orstoll, daripada kesatria magang
hanya mengikuti kesatria ,mereka akan dikumpulkan dalam sebuah tempat seperti
sekolah. Dimana instruktur akan mengajari dan melatih dasar-dasar.
Ini juga salah satu gagasan dari Roy.
Ini juga salah satu gagasan dari Roy.
Latihan akan dilakukan pada dari senin
sampai kamis. Jumat dan sabtu akan diserahkan pada pasukan ditempatkannya
masing-masing, dan mereka akan melakukan tugas-tugas ringan.
Dan minggu adalah hari istirahat.
Dan minggu adalah hari istirahat.
Setelah itu, karena mereka baru
menyelesaikan ujiannya, jadi minggu pertama dibiarkan bebas untuk mereka
beradaptasi dengan kehidupan asrama.
tentu saja tidak semuanya langsung pindah.
Mereka yang berlatar belakang bangsawan memerlukan waktu untuk bersiap-siap, dan berpisah dengan keluarga memerlukan waktu juga.
tentu saja tidak semuanya langsung pindah.
Mereka yang berlatar belakang bangsawan memerlukan waktu untuk bersiap-siap, dan berpisah dengan keluarga memerlukan waktu juga.
Sebaliknya Fii tidak memiliki tempat
untuk pergi, jadi dia bergegas pindah.
Dia dimasukan dalam asrama utara,
sebuah bangunan dari kayu dengan atap biru yang suasana tenang.
Sebelumnya, Crow menyerahkannya sebuah kertas, dan sekarang Fii sedang berjalan menuju kamar yang tertulis.
Sebelumnya, Crow menyerahkannya sebuah kertas, dan sekarang Fii sedang berjalan menuju kamar yang tertulis.
Sebuah ruangan dengan jendela
dilantai dua. Ruangannya sedikit sempit, tetapi cukup untuk Fii.
Tapi kecil atau tidak, setidaknya dia diperbolehkan keluar. Dia bisa keluar gerbang, jadi dia bisa meninggalkan kastil.
Tapi kecil atau tidak, setidaknya dia diperbolehkan keluar. Dia bisa keluar gerbang, jadi dia bisa meninggalkan kastil.
Karena dia tidak punya
barang-barang, dia meletakan pedang dengan hati-hati, sebelum Fii beristirahat.
Kemudian, terdengar suara ketukan pintu.
Kemudian, terdengar suara ketukan pintu.
「Masuk~」
「Oh-!
Beneran ada orang, boleh masuk?」
「Iya,
masuk aja.」
Dibalik pintu terdengar suara pria
muda.
Fii berpikir itu mungkin adalah sesama magang.
Fii berpikir itu mungkin adalah sesama magang.
Setelah pintu terbuka, tiga laki-laki
yang memasuki kamar.
Laki-laki bersemangat dengan rambut
coklat yang berdiri.
Laki-laki yang terlihat baik dengan rambut yang seperti krim.
Dan laki-laki yang tinggi dan kurus dengan rambut poni hitam.
Laki-laki yang terlihat baik dengan rambut yang seperti krim.
Dan laki-laki yang tinggi dan kurus dengan rambut poni hitam.
Setelah mereka masuk mereka
menunjukan wajah terkejut.
「Eh…?
Anak kecil!?」
「Kenapa
ada anak kecil disini?」
「Anak
kecil ini, kesatria magang…?」
Reaksi mereka menyakiti Fii.
「Kasarnya.
Aku mungkin berumur sama dengan kalian semua. Walau terlihat seperti ini. Aku sudah
16 tahun.」
Walau apapun, dia sudah cukup umur
untuk menikah.
Sebenarnya, walau dia sebenarnya tidak mau dia sudah menikah.
Sebenarnya, walau dia sebenarnya tidak mau dia sudah menikah.
Terlebih lagi dia terlihat seperti
anak kecil. Dibandingkan perempuan seusianya, dia hanya sedikit kecil … Cuma
sedikit lebih kecil…
…Tidak lebih dari 10 centimeter.
…Tidak lebih dari 10 centimeter.
Omong-omong, adiknya Fiiru juga sama
tingginya, tapi pengaruh wanita cantik membuatnya terlihat lebih tinggi.
「Hah-,
seumuran?」
「Aku
juga seumuran.」
「Aku
lebih muda setahun…」
Karena mereka semua semuruan, kecuali
laki-laki yang tinggi.
Ketiga-tiganya meminta maaf.
Ketiga-tiganya meminta maaf.
「Yah,
gak papa sih. Terus kalian mau apa?」
Yah, karena mereka akan berteman
dari sekarang. Fii tidak ingin memulainya dengan masalah juga. Dia langsung
memaafkan mereka.
Or rather, she actually wanted to get along with them.
Or rather, she actually wanted to get along with them.
「Aaah,
kami ini penghuni kamar dekat sini jadi kami pikir untuk menyapa. Kamarku tepat
sebelahmu.」
「Kamarku
tepat diseberang sini.」
「Kamarku
sebelahnya seberang.」
Seperti mereka semua merasa sama.
Jadi mereka datang untuk menyapa.
Jadi mereka datang untuk menyapa.
Kebetulan, mungkin karena setiap
murid (tln: kesatria magang too long, mulai dari sekarang kesatria magang =
murid iiyo?) diberikan kamar masing-masing, kamar mereka saling berdekatan.
Fii sangat bersyukur karena itu. Akan bahaya jika satu kamar berdua atau empat.
Karena dia menyamar menjadi laki-laki…
Fii sangat bersyukur karena itu. Akan bahaya jika satu kamar berdua atau empat.
Karena dia menyamar menjadi laki-laki…
「Karena
kita menjadi tetangga. Mari kita berteman?」
Kata pria dengan rambut coklat.
Fii tidak ada masalah.
「Iya,
Aku juga senang. Aku Heath. Salam kenal」
Fii memperkenalkan diri dengan
senyuman.
「Aku
Slad. Salam kenal!」
Ujar laki-laki berambut coklat
「Aku
Remié. salam kenal」
Ujar Laki-laki yang terlihat baik
dengan rambut yang seperti krim sambil tersenyum.
「Aku
Geith. Salam kenal」
Uar laki-laki yang tinggi sembari melambaikan
tangannya.
No comments:
Post a Comment